Bersama Kita Membangun Bonapasogit

Kamis, 24 April 2008

Dicari Seorang Bupati di Tapanuli Utara

Untuk membangun Tapanuli Utara dibutuhkan figur pemimpin yang kapabel dan bernurani. Sebab daerah yang pernah dijuluki sebagai “peta kemiskinan“ ini memang belum mampu mensejajarkan diri dengan kabupaten lainya di propinsi Sumatera Utara.

Angka kemiskinan yang menjadi persoalan klasik menjadi permasalahan besar dan akan diperhadapkan kepada pemimpin Taput di masa mendatang.Jumlah penerima beras miskin setiap tahun menjadi salah satu indikator kuat betapa jumlah kemiskinan di daerah ini belum dapat ditekan.

Dimpos P Manalu M.Si dari Kelompok Studi Pengembangan Prakarsa Masyarakat mengatakan pemimpin Taput ke depan harus dapat menjawabnya, sebab angka diatas 25 persen jumlah penduduk yang tergolong miskin, sebuah kondisi yang sebenarnya sangat menggelitik, jika dikaitkan bahwa daerah ini sangat kaya dengan sumber daya alam .

Jumlah pengangguran juga ikut menjadi penyumbang utama bertahanya angka kemiskinan di Taput. ”Jawabanya sederhana,menciptakan lapangan pekerjaan berskala lokal, injeksi pada usaha usaha kecil, pertanian, mendorong timbulnya prakarsa masyarakat dalam berbagai sub sektor pembangunan, jaminan harga komoditas, menciptakan iklim usaha yang kondusif yang mampu menggaet investor,memangkas belitan birokrasi yang terlalu panjang, merupakan sebahagian dari upaya yang seharusnya dilakukan pemimpin Taput mendatang”, kata Dimpos pada batakland.

Persoalanya, untuk keluar dari balutan kemiskinan ini diperlukan pemimpin yang mempunyai komitmen kuat, idealisme membangun, tangguh, kapabel dan bernurani.Rekam jejak yang baik dari calon pemimpin pun menjadi modal. Sebab, jika ditopang dengan intelektual, pengalaman diberbagai lintas satuan kerja, dia akan lebih lihai memenej seluruh stake holder (pemangku amanah) agar bekerja secara sungguh sungguh dan kompetitif.

Siapa???

Bukan pengkultusan, namun dari sederet calon kandidat yang muncul saat ini, Ir Sanggam Hutapea MM oleh berbagai kalangan menjadi salah satu yang dinominasikan masuk dalam kategori tersebut. Pria yang sempat bekerja di institusi pemerintahan di Departemen Transmigrasi RI dan pengalamanya menangani proyek proyek yang dibiayai Bank Dunia (world bank) khususnya dalam bidang pengembangan wilayah (Regional Develovment) yang tersebar di berbagai propinsi di Indonesia, membuat Sanggam sangat akrab dengan berbagai konsep dan implementasi pembangunan suatu wilayah. Dia dinilai akan mampu membawa Tapanuli Utara kearah yang lebih maju.

Tidak hanya itu saja, dari rekam jejak yang dihimpun mengenai Sanggam, selepas dari Studi Pasca Sarjana UGM, dia mulai memasuki dunia swasta.Tercatat Sanggam pernah menjadi Senior Vice President di Bank Pacific Jakarta dan selanjutnya menangani Busines Development Nugra Santana group, sebuah grup bisnis nasional yang bergerak dibidang Pertanian dan Perkebunan, Property, Industri Kapal/Tanker, Pharmasi, Pertambangan serta Perhotelan. Dunia usaha yang kompetitif dan dinamis tersebut telah menempa Sanggam untuk tampil menjadi bagian penting dari sebuah perusahaan nasional. Dunia kerjanya pula yang membawa dia pada pergaulan internasional.

Kehadiran Sanggam di Tapanuli Utara dua bulan belakangan sebenarnya mulai terasa dan hangat dibicarakan.Konsep pendekatam dirinya kepada masyarakat juga dianggap sangat elegan dan terpuji. Diapun kabarnya telah mendapat “restu” dari anak rantau yang selama ini peduli dengan pembangunan di Bona Pasogit. Dukungan terhadap dirinya pun terus mengalir, baik dari kelompok akademisi, intelektual, pedagang, petani, guru,PNS ,pengusaha kecil , tak ketinggalan kaum muda yang mempunyai basis masing masing.

Fenomena Sanggam Hutapea adalah jawaban dari sebuah keinginan pembaharuan di Taput. Pengaruhnya, berdiri beberapa kelompok sukarelawan peduli pembangunan di Taput yang memberikan dukungan kepada Sanggam Hutapea. Mereka bekerja mensosialisasikan Ir Sanggam Hutapea hingga ke pelosok desa agar ketokohannya semakin dikenal masyarakat. ”Jika ingin memiliki pemimpin yang merakyat dan bernurani, kita juga harus ikut berjuang, agar apa yang kita cita citakan dapat tercapai, yakni Taput yang lebih maju”, ujar Mangapul Panggabean.

Tak hanya mereka, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Ir Nurdin Tampubolon juga bangga melihat kepedulian Sanggam atas penderitaan masyarakat petani coklat di Pahae Tapanuli Utara, yang kurun waktu 1 tahun mengalami penurunan hasil panen akibat hama helopetis

Dia meminta Sanggam untuk menggalang kepedulian anak rantau membangun Taput. “Putra daerah seperti Sanggam Hutapea yang punya potensial, punya peluang untuk memimpin Taput. Peluang itu sangat terbuka, sebab masyarakat tentu akan memilih yang terbaik”, ujar Nurdin seperti yang dilansir di salah satu harian ibukota.

Aktifis LSM Andy Erge di Jakarta juga mengatakan Taput saat ini butuh pemimpin yang mampu melakukan pembaharuan untuk mengangkat daerah ini sejajar dengan kabupaten yang sudah maju di Sumut.” Sanggam Hutapea adalah salah seorang putra daerah yang mampu melakukan itu, ujarnya.

Menurutnya Sanggam mempunyai track record yang cukup membanggakan dan dikenal luas dikalangan elite politik dan pengusaha. Sanggam juga memiliki jaringan yang luas untuk memasarkan produk produk pertanian Taput. ”Bila figur seperti Sanggam hadir di Taput, lima tahun kedepan wajah Taput yang selama ini dikategorikan sebagai daerah tertinggal, akan mampu bangkit dengan konsep pembangunan memberdayakan seluruh potensi SDM di Taput.

“Untuk memenuhi panggilan jiwa membangun Taput, saya pikir Sanggam akan memberikan yang terbaik dan menerapkan apa yang diperolehnya selama meniti karir. Maka jika Sanggam mau turun ke Taput, dengan mencalonkan diri sebagai calon bupati Taput nanti, maka masyarakat Taput akan memperoleh pilihan untuk menentukan pemimpinya untuk kebangkitan daerah itu”, ujar Erge di Jakarta kepada salah satu harian terkemuka.

Menghitung Hari

Untuk menjadi orang nomor satu didaerah yang mayoritas penduduknya hidup dari pertanian ini bukanlah hal yang mudah. Selain figur yang muncul saat ini berusaha untuk meminang parpol sebagai kenderaan politik, para calon kandidat itupun harus berjibaku untuk mensosialisasikan dirinya ketengah masyarakat dengan beragam cara. Disisi lain masyarakat pun saat ini ternyata menginginkan agar bupati Taput mendatang adalah yang kapabel dan bernurani. Sebuah isyarat, bahwa pilkada Taput 2008 akan benar-benar menjadi ajang kompetitif yang menyita perhatian semua pihak.

Akankah kabupaten ini mendapatkan figur tersebut? Semoga. Sebentar Kabupaten Tapanuli Utara akan melaksanakan pemilihan langsung Bupati Tapanuli Utara dan Wakil Bupati periode 2009-2014. Diharapkan gaung pesta demokrasi ini akan melahirkan sosok yang kapabel dan bernurani.

1 Komentar:

Blogger Buha mengatakan...

lae tulus
Desa tertinggal yg lae sebutkan, sampai saat ini apakah msh tertinggal?
Kalau kategori tertinggal itu apa maksudnya ya...
Kami pernah jalan ke 22 desa tertinggal thn 2007 yang lalu.
DI dairi/karo/Tobasa dan samosir
Kami bawa bahan2 sekolah dan didampingi kades dan bpk2 dari kantor dinas.

Juga di bbrp desa di samosir kami bawa solar panel utk penerangan di sekolah.
Tapi sehabis itu hilang kontak sampai saat itu.

Horas
Karena hilang kontak

22 Januari 2012 pukul 00.04

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda