Bersama Kita Membangun Bonapasogit

Senin, 18 Agustus 2008

Tor-tor Ritual Malua Mauli Bulung










1 Komentar:

Anonymous Robert Manurung mengatakan...

Horas lae Sibuea. Kami minta bantuan lae untuk mempublikasikan press release ini. Terima kasih atas bantuan lae.

LOMBA KARYA TULIS TOBALOVER :
Jurus Baru Penyelamatan Danau Toba

TOBALOVER, sebuah komunitas berbasis jejaring sosial Facebook, akan menyelenggarakan Lomba Karya Tulis (LKT) bagi pelajar SLTP dan SLTA di tujuh kabupaten seputar Danau Toba. Lomba berhadiah total Rp 25.000.000 ini, bertujuan menanamkan sejak dini kepedulian terhadap pelestarian Danau Toba dan lingkungan sekitarnya.

Bersamaan dengan penyelenggaraan lomba ini, TobaLover berencana mengadakan program pelatihan singkat bagi para penggiat dan relawan lingkungan di tujuh kabupaten tadi. Tujuannya untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan strategi mengedukasi masyarakat. Program ini akan diberikan oleh Yuyun Ismawati, penggiat lingkungan di Bali yang belum lama berselang mendapat penghargaan internasional Goldman Environmental Prize 2009–yang sering pula disebut sebagai Nobel Lingkungan.

Menurut Ketua Panitia LKT Tobalover, Robert Manurung, lomba bertema “Danau Toba Yang Kucinta” ini mencakup tujuh kabupaten yang bersinggungan langsung dengan Danau Toba, yaitu Simalungun, Tanah Karo, Tobasa, Tapanuli Utara, Samosir, Humbang Hasundutan, dan Dairi. Lomba ini berlangsung sejak 21 Agustus hingga 1 Oktober 2009. Pemenangnya akan diumumkan tanggal 22 Oktober, sedangkan penyerahan hadiah dilaksanakan pada perayaan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2009.

”Kita menyadari, upaya penyelamatan Danau Toba tidak akan berhasil selama penduduk setempat hanya sebagai penonton atau pelengkap penderita seperti selama ini,”jelas Robert Manurung seraya menegaskan, ”Melalui penyelenggaraan lomba ini, kita ingin mendorong tumbuhnya kepedulian di kalangan remaja dan pemuda di tujuh kabupaten itu untuk melestarikan Danau Toba dan lingkungan sekitarnya.”

Ditegaskannya, melalui lomba ini TobaLover ingin mendorong upaya penyelamatan Danau Toba menjadi bersifat bottom up. “Jurus baru” ini diyakini lebih layak diandalkan dan diharapkan dibanding pendekatan top down, yang sifatnya elitis dan sarat KKN seperti dianut selama ini. “Kenapa sebelumnya tidak pernah diadakan lomba semacam ini ? Karena sumber dana organisasi-organisasi penyelamatan Danau Toba adalah pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung ikut merusak danau itu dan lingkungan di sekitarnya. Makanya, dalam penyelenggaraan LKT ini, kita akan mengutamakan donasi dari mastyarakat, khususnya para pecinta Danau Toba yang berkecimpung didunia maya,”jelas Robert.

Dalam lomba ini, peserta diminta memaparkan peranan nyata yang dapat mereka lakukan, guna mengatasi tiga masalah besar`yang menyebabkan krisis lingkungan di Danau Toba dan sekitarnya. Ketiga masalah besar itu adalah penggundulan hutan yang mengakibatkan kian menipisnya daerah tangkapan air, kebiasaan penduduk membuang sampah ke danau, dan pencemaran air danau oleh limbah pakan ikan (pelet) dari kerambah apung yang kian menjamur di sana.

Dewan Juri lomba ini, jelas Robert, terdiri dari para wartawan, penulis, dan blogger kawakan. Ketua Dewan Juri adalah penulis novel Sordam, Suhunan Situmorang; yang didukung oleh wartawan sekaligus blogger kawakan Toga Nainggolan sebagai Sekretaris Dewan Juri.
—————————————————————–
Naskah dikirim ke :
Panitia Lomba Karya Tulis “Danau Toba Yang Kucinta”, Komplek Deli Sejahtera Blok XIII Nomor 122,Pasar V Marelan, Medan 20256.

Jakarta, 21 Agustus 2009
Panitia Lomba Karya Tulis TobaLover
email : panitia@tobalover.com
tobalovers@yahoo.com

24 Agustus 2009 pukul 15.24

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda